Chisato tinggal di pedesaan sebagai seorang janda. Terpaksa menjalani kehidupan yang tidak bisa dikatakan berkecukupan, ia terpaksa menyekolahkan putra satu-satunya ke perguruan tinggi sendiri, sehingga ia terkadang tertinggal dalam membayar sewa. Mengetahui betapa kotornya dari kesulitan hidup, saya dicap pelacur sebagai pelacur yang menjual ingatan saya dengan tubuh saya kepada teman sekelas masa kecil saya dan tuan tanah yang dicintai seperti anak perempuan sejak usia muda. desa membengkak…. Satu-satunya kebahagiaan yang saya miliki adalah ketika saya memikirkan putra tercinta saya dan menggoreskan pensil di atas sebuah surat ...