Mereka berdua hanyalah seorang karyawan dan seorang pekerja paruh waktu, dengan perbedaan usia yang jauh di antara mereka seperti ayah dan anak, dan hubungan mereka seharusnya hanya seperti itu. Dalam perjalanan pulang dari sebuah acara after-party di mana mereka begitu bersenang-senang hingga lupa waktu, Chisato dan pekerja paruh waktunya ketinggalan kereta terakhir dan harus segera mencari hotel terdekat supaya bisa sampai di kereta pertama di pagi hari. Sayangnya, saat itu hari libur dan semua tempat sudah dipesan jadi kami tidak punya pilihan selain berbagi kamar. Merasa sedikit canggung dan tegang, Chisato akhirnya mengeluh tentang suaminya. Namun, dia perlahan mulai terbuka kepada pekerja paruh waktu itu karena dia tiba-tiba mendengarkannya dengan penuh simpati... Saat pesona dewasa mereka dan tubuh muda serta minat mereka yang sama bertemu, bibir mereka bertemu secara alami.